Minggu, 22 Januari 2017

Akhirnya Nyampah: Review Five Point Someone Novel



Just finished read this ebook. Sumber inspirasinya film 3 Idiots. Maksudnya pembuatan 3 Idiots terinspirasi dari novel ini. Karena penasaran abis baca resensinya, akhirnya coba nyari2 ebooknya dan semuanya dalam bahasa inggris. Fiuuh, mau baca novel aja mesti mikir ya wkwkwkwkwk. Mengingat kemampuan bahasa inggris saya yg cukup payah :v


Saya coba nyari novel terjemahannya di Gramedia Book Store, hasilnya nihil. Akhirnya pencerahan datang dari perkataan seorang teman, "udah cek Tok*pedia belum?"
Saat itu juga saya beli novel itu lewat situs belanja online.
Selama nunggu barang dateng, saya coba baca ebook yg udah saya download beberapa hari lalu.
Karena saya udah nonton film nya duluan, jadi sekarang saya mau bandingin antara novel dan filmnya.
Sebenernya mungkin ada beberapa bagian yg saya lewatkan karena ngga ngerti beberapa kata, tapi ya seenggaknya saya ngerti alur ceritanya lah ya.


Secara garis besar, cerita dan karakter di film maupun novel sama, 3 mahasiswa teknik mesin yg sedang berjuang di kampus teknik terbaik di negaranya. Hari (Farhan) sebagai orang pertama, Alok (Raju) yg berasal dari keluarga miskin dengan ayah yg sedang sakit keras dan kakak perempuan yg belum juga menikah, dan Ryan (Rancho) yg digambarkan sebagai sosok yg begitu sempurna di film tapi tidak di novelnya.

Perbedaan bisa kita temukan dari awal cerita, saat mereka bertiga bertemu untuk pertama kali.

Kemudian kita juga bisa menemukan perbedaan pada sosok Ryan. Di film, Rancho digambarkan sebagai mahasiswa cerdas yg ingin sekali merubah sistem pendidikan di kampus di mana dia belajar. Begitupun di novelnya, Ryan digambarkan dg sempurna dari segi fisik, good looking, tubuh atletis, dan attractive. Dia juga cerdas dan punya begitu banyak ide brilian. Tapi Ryan bukanlah mahasiswa terbaik seperti yg diceritakan di film, dia bahkan hanya meraih nilai 5 koma sekian dari skala 10. Dia cemerlang hanya di bidang yg dia suka dan itu tidak cukup untuk mendapat nilai bagus di akhir semester. Dia juga memprotes keras sistem pendidikan di kampusnya dengan melakukan ide2 gila.


To be honest, I like him so much, but not with the vodka and cigarettes.

Kabar baiknya para pembaca perempuan bisa mengagumi sosok Ryan tanpa harus cemburu pada perempuan yg biasa ada di sebuah cerita sebagai pemanis.



Di novel, sosok Neha (Pia) puteri salah satu Profesor di kampus di mana mereka belajar adalah pacar Hari.

Hari di novel, sebagai orang pertama begitupun di filmnya, adalah pengagum Ryan, bahkan ketika dia ditanya apa yg paling dia inginkan di dunia ini, is to be Ryan. Dia selalu mengikuti apa yg Ryan katakan yg sebagian besar adalah sumber masalah.


Kemudian Alok dan kasus bunuh dirinya, penyebab bunuh diri di novel jelas berbeda dg yg ada di film, tidak terlalu dramatis.

Dan perbedaan yg paling mencolok adalah pada akhir cerita.

Di novel, menurut saya ceritanya lebih realistis. Sementara di film beberapa hal terlalu dramatis. Tapi saya suka keduanya, di filmnya banyak diselipkan kritik sosial dan beberapa guyonan yg sangat menghibur.

Daaaan I really love Ryan and Rancho by the way.

Coba ya setelah baca The Idiots (edisi bahasa indonesia) apakah gambarannya masih sama kayak yg saya imajinasiin saat baca Five Point Someone (edisi bahasa inggris) wkwkwkwkwk