Sabtu, 09 Agustus 2014

Selalu Ada Hal yang Bisa Disyukuri

Sebenernya tiba-tiba aja sih kepikirian sama pernyataan seorang temen yang sukses bikin gue sedih beberapa tahun yang lalu. Pernyataan yang gue juga belum menjamin kebenarannya karena gue nggak ngedengerin langsung alias lewat perantara. Pernyataannya kurang lebih seperti ini:

"Cantikan juga X, pinteran juga X, tajiran juga X."

Pernyataan ini dilayangkan dalam konteks memilih di antara dua perempuan, X dan Y, Y itu ya jelas gue. Sakit sih ya dibanding-bandingin sama orang lain yang jelas-jelas nggak gue suka dan punya riwayat buruk sama gue, terlebih yang bilang adalah orang lain yang nggak tau apa-apa.

Pada saat itu, hal yang pertama terlintas di pikiran gue adalah,"yaudah lo aja sana pacaran sama dia, rempong amat." Saking emosinya sih marah-marah dalam hati nyuruh orang pacaran sesama jenis, haha tapi setelah emosi reda, yaudah maklumin aja, semua orang berhak menilai, keputusan tetap ada di tangan orang yang bersangkutan.

Hm,tapi pernyataan temen gue ini mungkin ada benernya juga.

"Cantikan juga X."
Yaudah gue juga sadar diri. Da aku mah apa atuh? Hahaha *ikutan anak-anak alay*
Satu hal yang gue syukuri adalah gue masih punya mata dua, idung -walaupun dikit- yang normal, mulut yang masih bisa bicara, telinga yang masih baik untuk mendengar, dan organ yang lengkap, "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?"
Kadang-kadang kalo lagi ngehibur diri... "emang cantikkan kamu kok." *ngomong sama cermin* haha :)))

"Pinteran juga X."
Kalo yang ini, siapalah gue. Gue akuin kok, mungkin emang gue nggak lebih pinter bahkan dari semua orang. Gue lemah banget dalam itung-itungan, payah dalam hapalan, nggak bakat dalam analisa, skripsi yang gue buat aja abal-abal banget, lulus S1 pun karena dipaksa untuk lulus tepat waktu, kalo nggak, nggak tau deh nasib gue xD tapi seenggaknya gue bisa bantuin adek gue ngerjain pe-er nya, masih bisa nggak di-DO gara-gara bego haha. Masih bisa berpikir jernih untuk nggak ikut-ikutan nyebar fitnah di masa-masa pemilu kayak gini, haha oke ini keluar konteks.

"Tajiran juga X."
Mungkin di antara 3, yang ini paling bener. Gue hanyalah seorang anak yang terlahir dan dibesarkan dari keluarga yang sederhana. Tinggal di perumahan tipe RSS (Rumah Sangat Sederhana) berukuran 5x12 m. Kendaraan pribadi juga cuma motor dua biji, yang satu sering rusak gara-gara beli second. Kuliah pun karena dapet beasiswa, kakak juga kuliah karena sambil kerja biayain kuliahnya sendiri. Jadi gue rasa nggak ada yang bisa dibandingin hahaha.

Bukan, bukannya gue nggak bersyukur apa yang gue miliki sekarang, sebaliknya gue bersyukur banget sekarang udah bisa tinggal di rumah orang tua yang bukan kontrakan -walaupun masih belum lunas-, bisa kemana-mana pake motor orang tua yang bukan punya perusahaan, bisa beli jajan apa aja yang gue mau, bisa makan di restoran yang gue pengen. Karena gue pernah ngalamin hal yang lebih sulit dari sekarang. Ketika kuah Indomie berasa enaaaak banget, ketika makan nasi pake garam doang berasa makan pake tempe tahu, atau ketika tinggal di kontrakan sepetak berasa tinggal di apartemen, atau ketika nyari kayu bakar buat masak berasa berpetualang seru, hehehe. Jaman dulu, Citato itu berasa makanan mewah yang setiap bulan bisa beli pun belum tentu, kalo sekarang makan Citato sampe bosen juga bisa :))

Gue jadi saksi perjalanan orang tua gue 'from zero to hero'. Tapi anehnya dulu gue nggak pernah ngerasa miskin karena masih banyak yang ada di bawah keluarga gue. Sadar-sadar baru sekarang, ketika udah bisa ngerasain yang lebih dari masa-masa sulit itu. Alhamdulillah banget Allah perlahan mengangkat derajat orang tua gue. Perjuangan orang tua gue selama ini berbuah manis :))


Terimakasih buat temen gue yang mengeluarkan pernyataan ini, yaa walaupun sekali lagi gue bilang ini belum bisa dipastikan kebenarannya, dengan tulisan ini gue bukan mau mencemarkan atau nyinggung temen gue ini, gue juga maklum karena waktu itu kondisinya adalah temen gue lebih kenal baik dengan X dibanding gue, tapi dari sini gue belajar banyak hal. Gue jadi nggak mau banding-bandingin diri gue sama orang lain karena gue yakin setiap orang pasti punya keistimewaan sendiri yang bikin mereka lebih milih gue daripada orang lain itu, dan pelajaran yang paling berharga adalah "Selalu ada hal yang bisa disyukuri" :)))