Sebenernya tiba-tiba
aja sih kepikirian sama pernyataan seorang temen yang sukses bikin gue sedih
beberapa tahun yang lalu. Pernyataan yang gue juga belum menjamin kebenarannya
karena gue nggak ngedengerin langsung alias lewat perantara. Pernyataannya kurang
lebih seperti ini:
"Cantikan juga X, pinteran juga X, tajiran
juga X."
Pernyataan ini
dilayangkan dalam konteks memilih di antara dua perempuan, X dan Y, Y itu ya
jelas gue. Sakit sih ya dibanding-bandingin sama orang lain yang jelas-jelas
nggak gue suka dan punya riwayat buruk sama gue, terlebih yang bilang adalah orang
lain yang nggak tau apa-apa.
Pada saat itu, hal
yang pertama terlintas di pikiran gue adalah,"yaudah lo aja sana pacaran
sama dia, rempong amat." Saking emosinya sih marah-marah dalam hati nyuruh
orang pacaran sesama jenis, haha tapi setelah emosi reda, yaudah maklumin aja,
semua orang berhak menilai, keputusan tetap ada di tangan orang yang
bersangkutan.
Hm,tapi pernyataan
temen gue ini mungkin ada benernya juga.
"Cantikan juga X."
Yaudah gue juga
sadar diri. Da aku mah apa atuh? Hahaha *ikutan anak-anak alay*
Satu hal yang gue
syukuri adalah gue masih punya mata dua, idung -walaupun dikit- yang normal,
mulut yang masih bisa bicara, telinga yang masih baik untuk mendengar, dan
organ yang lengkap, "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu
dustakan?"
Kadang-kadang kalo
lagi ngehibur diri... "emang cantikkan kamu kok." *ngomong sama
cermin* haha :)))
"Pinteran juga X."
Kalo yang ini,
siapalah gue. Gue akuin kok, mungkin emang gue nggak lebih pinter bahkan dari
semua orang. Gue lemah banget dalam itung-itungan, payah dalam hapalan, nggak
bakat dalam analisa, skripsi yang gue buat aja abal-abal banget, lulus S1 pun
karena dipaksa untuk lulus tepat waktu, kalo nggak, nggak tau deh nasib gue xD
tapi seenggaknya gue bisa bantuin adek gue ngerjain pe-er nya, masih bisa nggak
di-DO gara-gara bego haha. Masih bisa berpikir jernih untuk nggak ikut-ikutan
nyebar fitnah di masa-masa pemilu kayak gini, haha oke ini keluar konteks.
"Tajiran juga X."
Mungkin di antara 3,
yang ini paling bener. Gue hanyalah seorang anak yang terlahir dan dibesarkan
dari keluarga yang sederhana. Tinggal di perumahan tipe RSS (Rumah Sangat
Sederhana) berukuran 5x12 m. Kendaraan pribadi juga cuma motor dua biji, yang
satu sering rusak gara-gara beli second.
Kuliah pun karena dapet beasiswa, kakak juga kuliah karena sambil kerja biayain
kuliahnya sendiri. Jadi gue rasa nggak ada yang bisa dibandingin hahaha.
Bukan, bukannya gue
nggak bersyukur apa yang gue miliki sekarang, sebaliknya gue bersyukur banget
sekarang udah bisa tinggal di rumah orang tua yang bukan kontrakan -walaupun masih belum lunas-, bisa
kemana-mana pake motor orang tua yang bukan punya perusahaan, bisa beli jajan
apa aja yang gue mau, bisa makan di restoran yang gue pengen. Karena gue pernah
ngalamin hal yang lebih sulit dari sekarang. Ketika kuah Indomie berasa enaaaak
banget, ketika makan nasi pake garam doang berasa makan pake tempe tahu, atau
ketika tinggal di kontrakan sepetak berasa tinggal di apartemen, atau ketika
nyari kayu bakar buat masak berasa berpetualang seru, hehehe. Jaman dulu,
Citato itu berasa makanan mewah yang setiap bulan bisa beli pun belum tentu,
kalo sekarang makan Citato sampe bosen juga bisa :))
Gue jadi saksi
perjalanan orang tua gue 'from zero to hero'. Tapi anehnya dulu gue nggak
pernah ngerasa miskin karena masih banyak yang ada di bawah keluarga gue.
Sadar-sadar baru sekarang, ketika udah bisa ngerasain yang lebih dari masa-masa
sulit itu. Alhamdulillah banget Allah perlahan mengangkat derajat orang tua
gue. Perjuangan orang tua gue selama ini berbuah manis :))
Terimakasih buat
temen gue yang mengeluarkan pernyataan ini, yaa walaupun sekali lagi gue bilang
ini belum bisa dipastikan kebenarannya, dengan tulisan ini gue bukan mau mencemarkan atau nyinggung temen gue ini, gue juga maklum karena waktu itu kondisinya adalah temen gue lebih kenal baik dengan X dibanding gue, tapi dari sini gue belajar banyak hal. Gue jadi nggak mau banding-bandingin diri gue sama orang lain karena gue yakin setiap orang pasti punya keistimewaan sendiri yang bikin mereka lebih milih gue daripada orang lain itu, dan pelajaran yang paling berharga adalah "Selalu ada hal yang bisa disyukuri" :)))